Pesona Pantai Siung

     Jika anda berkunjung ke Yogyakarta tak lengkap rasanya bila tidak mampir ke sebuah pantai berpasir putih yang tak kalah indahnya dengan pantai yang ada di Bali. Pantai suing, merupakan salah satu pantai berpasir putih yang terletak di Kabupaten Gunung Kidul, D.I Yogyakarta.  Stamina yang prima dan performa kendaraan yang baik adalah modal utama untuk bisa menjangkau pantai ini dan ditempuh selama hampir 2,5 jam dari pusat Jogja. Maklum, banyak tantangan yang mesti ditaklukkan, mulai dari tanjakan, tikungan tajam yang kadang disertai turunan hingga. Namun hal itu akan terobati jika sudah menginjakkan kaki di pantai tersebut. Begitu memasuki area parkir, anda akan langsung disambut oleh tebing dan karang yang tinggi. Selain itu, birunya laut dan putihnya pasir yang terjaga kebersihannya akan mengobati raga yang lelah. Hal itulah yang pernah dirasakan oleh penulis.
    Berbeda dengan pantai lain yang ada di Jogja, satu pesona yang menonjol dari Pantai Siung adalah batu karangnya. Karang-karang yang berukuran raksasa di sebelah barat dan timur pantai memiliki peran penting. Pesona tebing karang yang ditawarkan oleh Pantai Siung inilah yang akhirnya menobatkan objek wisata pantai Siung sebagai kawasan wisata minat khusus panjat tebing, yang diidentifikasikan secara simbolik dengan rumah panggung bernama Pondok Pemanjat, tempat khusus bagi para pemanjat yang ingin menjajal kemampuannya di sini. Saat ini, di Pantai Siung terdapat sebanyak 250 jalur pemanjatan yang memfasilitasi penggemar olah raga panjat tebing. Jalur-jalur yang ada di Pantai siung itu kemungkinan masih bisa ditambah, melihat adanya aturan untuk dapat meneruskan jalur yang ada dengan seijin pembuat jalur sebelumnya.
    Selain fasilitas untuk para pemanjat, tersedia pula Ground Camp bagi pencinta kegiatan berkemah. Fasilitas Ground Camp yang ada di Pantai Siung berada berada di sebelah timur pantai. Di Ground Camp ini, tenda-tenda bisa didirikan dan acara api unggun bisa digelar untuk melewatkan malam. Syarat menggunakannya hanya satu, tidak merusak lingkungan dan mengganggu habitat penyu, seperti tertulis dalam sebuah papan peringatan yang terdapat di Ground Camp yang juga bisa digunakan bagi yang sekedar ingin bermalam.
Tak jauh dari Ground Camp, terdapat sebuah rumah panggung kayu yang bisa dimanfaatkan sebagai base camp, sebuah pilihan selain mendirikan tenda. Ukuran base camp cukup besar, cukup untuk 10 – 15 orang. Bentuk rumah panggung membuat mata semakin leluasa menikmati keeksotikan pantai. Cukup dengan berbicara pada warga setempat, mungkin dengan disertai beberapa rupiah, base camp ini sudah bisa digunakan untuk bermalam.(Barack)